Komunitas dan Bisnis Open Source, Dulu dan Sekarang

Komunitas dan Bisnis Open Source, Dulu dan Sekarang

Masih bahas tentang pertanyaan (dari entah peserta atau panitia) pas kemaren ngisi di acara bootcamp Doscom kemaren, ada yang nanya mengenai apakah product product yang ada di GDILab baik itu polaris, iris dll itu open source ? jawabannya, untuk sekarang belum. rencana kedepan sih iya. beberapa fitur akan kita share code nya, kita share library yang kemudian bisa dikembangkan oleh developer kedepannya.

just to make it clear, open source ngga melulu ngomong soal gratis. ok. sebagian besar memang iya, gratis. tapi nggak semuanya. open source bicara soal kebebasan penggunaan, mempelajari, modifikasi, dan lain lain.

dulu...

gue sendiri mengenal istilah open source baru di semester kedua gue kuliah IT di udinus Semarang, tepatnya di awal 2009 saat secara accidental ikut acara DOSCOM. shortly said, gue sama seperti orang orang pada umumnya, tau komputer ya (pada saat itu) didalemnya selalu ada "tombol start" di pojok kiri bawah. kalo ngga ada itu komputer ngga bisa dipake, ngga bisa diinstall program program ataupun game. dan ternyata waktu itu gue ikut acara yang orang-orang didalamnya pada menggunakan komputer (laptop) yg ngga ada "tombol start" nya di pojok kiri bawah. dan lebih aneh lagi katanya software tersebut gratis dari sononya jadi, ngga perlu abis install kita kudu buka "keygen" atau semacemnya. disitu juga gue baru tau bahwa sebenernya, entah yang pake "tombol start" di pojok kiri layar atau tidak, itu adalah operating system. dan ternyata banyak sekali operating system diluar sana. that was an opening view pada saat itu.

pertanyaan yang pertama kali muncul di benak gue adalah, kenapa gratis ? apa dia ngga mikirin kalo untuk bikin software yang canggih itu pasti butuh waktu lama dan biaya yang gede ? apakah yg bikin itu orang berduit yang cuman pengen donasi doang ? pada waktu itu, karna pendeknya otak gue, gue puas dengan jawaban dari seorang senior yaitu, "teknologi / software-nya memang mereka gratiskan, tapi mereka akan dapet duit dari service lain yang mereka provide". hmmm...

pada saat itu ahirnya gue gabung DOSCOM, sebuah komunitas yang orang-orang didalamnya adalah pengguna open source, dimana punya jaringan komunitas yang luas, bahkan di support oleh banyak pihak, baik dari perusahaan open source seperti canonical dan sun microsystem,  pemerintah dan banyak komunitas lain. itu aja menurut gue udah keren banget.

kenapa mereka mensupport komunitas open source ? buat pemerintah, ini merupakan project untuk mengurangi jumlah pembajakan software di indonesia. indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pembajakan software terbesar. mungkin saja pemerintah merasa malu dengan status itu. mungkin :D. makanya dari doscom pada saat itu kita sering dapet project untuk migrasi sistem operasi dan edukasi ke dinas-dinas kota, sekolah, dan bahkan ke dosen-dosen universitas, lumayan lah iseng-iseng berhadiah. :D.

untuk perusahaan, banyak yang menyadari bahwa teknologi open source ini sangat menguntungkan perusahaan, alasan utama adalah karena teknologi nya gratis sehingga akan mereduce cost yang signifikan. maka mereka dalam jangka panjang butuh resources SDM yang sudah siap untuk menggunakan / mengembangkan teknologi tersebut untuk kepentingan perusahaan.

untuk komunitas lain, komunitas open source biasayanya dikenal karena orang-orang nya yang open minded, ulet dan geek banget. juga dengan budaya sharing nya. sehingga bisa dijadikan benchmark atas perkembangan teknologi yang harus diketahui oleh komunitas dan sumber untuk mendapatkan orang-orang yang siap dan mau sharing.

itulah yang gue alamin ketika ada di DOSCOM dulu, dimana open source masih jadi barang antik untuk kalangan mahasiswa, bahkan untuk bisnis dan pemerintahan. sehingga menjadi opportunity yg besar untuk penggiat open source jaman segitu.

Sekarang...

the idea of open source tentang sharing semuanya, membuat teknologi open source berkembang gila-gilaan. apalagi ditunjang dengan suksesnya bisnis-bisnis yang menggunakan teknologi open source. banyak perusahaan lama sudah beralih menggunakan open source, kemudian startup-startup juga memulai bisnis dengan teknologi open source. dan mensupport open source dengan me-release library yang bisa digunakan dan dikembangkan untuk developer.

so, sebenernya open source sudah bukan lagi barang antik sekarang. kalo dulu edukasi open source seputar gimana install dan menggunakan sistem operasi open source saja sudah dicari dan sudah "wahh" menurut pemerintah, itu mungkin sudah tidak berlaku sekarang. seiring dengan perkembangan teknologi yang gila-gilaan, sebuah teknologi tidak bisa lagi dijadikan benchmark. apa yang komunitas pelajari dan komunitas share, harus berkembang, menurut gue ini challenge untuk komunitas seperti DOSCOM yang memiliki base member mahasiswa, setiap tahun akan kembali lagi di point awal untuk share hal-hal basic. untuk selalu berusaha spending less time untuk mengajari hal basic dan mengejar teknologi yang berkembang dan ikut kontribusi dalam mengembangkannya.

karena seperti hakikatnya komunitas open source, adalah tempat dimana technology open source lahir ataupun berkembang. then technology akan memunculkan solusi-solusi secara bisnis, sehingga muncul technology yang dapat dimanfaatkan secara lebih luas.

ada banyak sekali model bisnis open source sebenernya, ada perusahaan yang mengembangkan technology open source untuk mendukung business mereka yang sudah running, ada yang digunakan untuk validasi ide dan konsep, sehingga kalau technology sudah matang bisa digunakan untuk running sebuah bisnis baru. ada yang digunakan untuk membangun ekosistem dari produk mereka, sehingga ketika sebuah ekosistem sudah terbentuk, ada dukungan untuk membuat bisnis tersebut tetap sustain dan perusahaan lain dapat memanfaatkan ekosistemnya juga.

at the end, ketika komunitas sudah berkontribusi pada technology open source, technology tersebut akan berkembang sangat cepat, sehingga membuka opportunity-opportunity baru secara bisnis. saya rasa disinilah posisi komunitas, technology open source dan company berada. esensi nya masih sama sama. dan soal pemerintah, kita kesampingkan saja karna biasanya mereka cuman iseng. :D