AYAM DAN TELUR. Duluan mana??

Pertanyaan klasik tentang yang pertama diciptakan antara ayam dan telur yang dari dulu masih menjadi perdebatan banyak orang. Pendapat banyak orang itu ada yang dari ilmu pengetahuan, agama, dan segi penalaran. Pendapat orang-orang dari segi penalaran tentu berbeda satu dan lainnya. Dan tentu saja mereka bersi kukuh mempertahankan argumen mereka masing2.

Tanpa mengurangi rasa hormat atas semua pendapat yang dikemukakan, baik itu dari segi ilmu pengetahuan, agama, maupun pendapat rasional, secara kebetulan kemarin saya mendapat pengalaman menarik tentang hal tesebut(ayam dan telur).

Kemaren ada seorang tetangga yang sudah seminggu pulang dari ibadah haji di Tanah suci, kebetulan karena nyokap belum sempet tilik kaji (menjenguk orang yang habis pulang dari haji), jadinya baru tadi sore nyokap ma bokap ksana. Keuntungan tilik kaji di ahir-ahir emang ada. Kita bisa mendapatkan berbagai cerita menarik seputar pengalaman mereka di tanah suci. (soalnya di awal mereka baru pulang tentu banyak orang yang berkunjung sehingga kurang leluasa bercerita cerita2 menarik).

Singkat cerita, tetangga saya dan robongannya ini tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa arab. Nah, berhubung perbekalan yang dibawa sudah habis pada hari ke 15, dia memutuskan untuk membeli telur di supermarket. Setelah lama mencari dan tidak ketemu, ahirnya dia memutuskan ntuk bertanya pada pelayan supermarket. Dan sadar karena penjaga tidak paham bahasa jawa, dia menggunakan isyarat. Pertama dia menunjukkan jarinya yang membentuk angka nol (maksudnya telur), tetapi penjaga tidak paham.

Setelah berpikir, dia mengepak2kan tangannya sambil berkata “Petok petok….!!” dan meletakkan tangannya ke pantat sambil berkata “eeeeeeeeekkkk”. Selelah itu tangannya dikeluarkan dan membentuk angka nol lagi.

Perjuangannya berhasil karena ahirnya penjaga itu menjadi paham(tentu saja sambil tertawa terkekeh kekeh) setelah dia acting menjadi ayam.

Cerita ini menjelaskan betapa ketika dia acting menjadi ayam, ayam akan tau kalo ayam bisa mengeluarkan telur.

Coba deh bayangin ketika tetangga saya harus membeli ayam tapi yang dia pikirkan adalah acting menjadi telur???gimana dia acting??